Teganya Patrick Kluivert Bilang Begini ke Shin Tae-yong,Media Korsel: Dia Tabur Garam ke Luka STY
Media Korea Selatan memaparkan ulang pernyataan pelatih Timnas Indonesia yang baru, Patrick Kluivert, tentang pendahulunya, Shin Tae-yong.
Agar media tersebut, kata-kata dari Patrick Kluivert hanya semakin terasa menyakiti hati Shin Tae-yong.
Diketahui adanya pengumuman resmi dari Patrick Kluivert sebagai pelatih tim nasional Indonesia pada Rabu, tanggal 8 Januari 2025.
Pelatih Belanda itu menandatangani kontrak dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun lagi. Selama mengurus Timnas, Kluivert akan mendapat bantuan dari timnya, Alex Pastoor dan Denny Landzaat.
Patrck Kluivert telah mengadakan wawancara dengan media Belanda De Telegraaf sebelum diumumkan secara resmi.
Dalam wawancara, Kluivert membahas beberapa hal penting, seperti misi, penjelasan awal percakapannya dengan PSSI, serta ucapan terimakasih kepadanya pelatih sebelumnya.
Kluivert mengaku tidak membutuhkan waktu lama untuk mempertimbangkan tawaran untuk menglatih tim nasional Indonesia.
"Saya langsung antusias karena potensinya benar-benar luar biasa. Indonesia adalah negara yang penduduknya sekitar 300 juta orang, dan banyak di antara mereka sangat mencintai sepak bola," ujarnya.
Ia juga memperhatikan perkembangan sepak bola Indonesia di Eropa, terutama karena kerja keras Shin Tae-yong yang memberikan basis yang kuat bagi regenerasi pemain.
Kemungkinan pemain Indonesia dipilih untuk berkompetisi di Eropa mulai terbuka. Lebih dari itu, kami memiliki peluang untuk lolos ke Piala Dunia FIFA 2026 di Amerika Utara, ujar Kluivert.
Ya, Kluivert mengungkap rasa terima kasihnya kepada pelatih Timnas Indonesia sebelumnya, yaitu Shin Tae-yong (STY).
Meski pernyataan itu dimaksudkan sebagai penghormatan kepada STY, media Korea seperti Sports Seoul dan Best Eleven menilai hal tersebut kurang menunjukkan rasa peduli.
Dalam sebuah pernyataan, media asal negara Shin Tae-yong memandang pernyataan Kluivert seperti "menabur garam di luka" atas situasi kontroversial terkait pemecatan STY.
"Tentu, ini mungkin mulanya bermaksud baik, namun dalam kondisi saat ini, hal ini seperti 'membuang garam ke dalam luka'," tulis Media tersebut.
Beberapa saat kemudian, penunjukan Kluivert ini menambah dinamika perjalanan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia.
Rakyat kini menantikan bagaimana Patrick Kluivert sebagai pelatih baru akan membawa skuad Garuda bersaing di kancah internasional, dengan tantangan berat dan harapan tinggi dari para pendukung.
Saat ini, tim nasional Indonesia (Timnas) berada di fase ketiga kualifikasi Piala Dunia Afrika untuk Piala Dunia 2026 dan masih berharap untuk lolos ke putaran final.
Tergabung di Grup C bersama Arab Saudi, Tiongkok, dan Bahrain, Indonesia berada di peringkat ketiga dengan enam poin, setara dengan kompetitor lainnya namun lebih baik dalam selisih gol.
Indonesia hanya berjarak satu poin dari Australia yang menempati peringkat kedua setelah Jepang yang saat ini belum pernah terkalahkan dan memimpin dengan perolehan 16 poin.
Prestasi Patrick Kluivert
Apa prestasi Taffarel calon pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia?
Patrick Kluivert bukanlah seorang yang tidak dikenal dalam komunitas sepak bola Eropa.
Pada suatu masa, mantan bintang Barcelona itu hampir berhasil meraih penghargaan bergengsi Ballon d'Or.
Patrick Kluivert lahir di Amsterdam, Belanda pada tanggal 1 Juli 1976.
Kluivert pelatih di skuat muda lokal, Schellingwoude sebelum bergabung ke skuat muda Ajax Amsterdam.
Nya menjadi salah satu pemain utama Ajax Amsterdam generasi emas tahun 1990-an.
Penampilannya yang impresif bersama Ajaks juga membuatnya ditawari kontrak oleh AC Milan pada tahun 1997.
Pada tahun 1998, Kluivert pindah ke Barcelona dan menjadi dari atlet bintang tim Blaugrana di lini serang bersama Rivaldo.
Kluivert tampil dalam 257 pertandingan untuk Barcelona sampai tahun 2004 dan mencetak 122 gol.
Patrick Kluivert kemudian bergabung dengan Newcastle United, Valencia, dan PSV Eindhoven sebelum mengakhiri karirnya di LOSC Lille pada tahun 2007/2008.
Selama kariernya sebagai seorang pemain sepakbola, Pierre Kluivert telah memenangkan tiga gelar Eredivisie Belanda bersama Ajax dan PSV, serta satu La Liga Spanyol bersama Barcelona.
Kluivert juga merupakan skor top Piala Eropa 2000 dan menempati peringkat kelima dari penghargaan Peringkat Dunia Pemain Terbaik 1995.
Meskipun kariernya sebagai pemain sangat sukses, karier pelatihannya Patrick Kluivert cukup sulit. Pria 48 tahun ini telah mendapatkan lisensi kepelatihan pada tahun 2008 dan ia telah menjadi staf pelatih di AZ Alkmaar.
Selain AZ Alkmaar, Patrick Kluivert pernah menjadi asisten pelatih di Brisbane Roar yang dipimpin pelatih Tottenham Hotspur saat ini, Ange Postecoglou. Kluivert juga pernah menjadi asisten di NEC Nijemegen, PSSI (Timnas Belanda), dan tim nasional Kamerun.
Patrick Kluivert pernah menjabat sebagai direktur olahraga di Paris Saint-Germain pada tahun 2016-2017 dan manajer akademi di Barcelona pada tahun 2019-2021.
Karier Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala dimulai pada musim 2011/2012 di tim cadangan FC Twente, dikenal juga sebagai Jong Twente. Ia berhasil memimpin Jong Twente untuk menjadi juara divisi cadangan Eredivisie, kompetisi yang sudah tidak ada lagi.
Pada tahun 2015, Kluivert diangkat sebagai pelatih tim nasional Curacao. Kluivert berhasil membawa tim nasional Curacao dari Kepulauan Karibia ke babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONCACAF, prestasi terbaik bagi tim nasional Curacao.
Kluivert kemudian mundur dan menjadi asisten pelatih mantan pamannya, Clarence Seedorf di Timnas Kamerun. Namun, Kluivert meninggalkan Kamerun setelah Seedorf dipecat pada 2018.
Pada tahun 2021, ayah dari pemain Bournemouth, Justin Kluivert ini kembali ke Curaçao sebagai pelatih interims, tetapi kemudian ia mengundurkan diri beberapa bulan kemudian.
Patrick Kluivert diundang klis Liga Super Turki, Adana Demirspor pada awal musim 2023/2024.
Ekspektasi Kluivert sangat tinggi karena Adana Demirspor baru saja finis di peringkat empat liga dan lolos ke kualifikasi Liga Konferensi Eropa UEFA.
Namun, Kluivert gagal memenuhi harapan saat melatih M'Baye Niang dan seusainya. Patrick Kluivert dimutasikan keluar dari Adana Demirspor pada Desember 2023 setelah kalah terus-menerus di Liga Super Turki dan tersingkir dari kualifikasi UEFA Conference League.
Selama mengemudikan Adana Demirpor, Patrick Kluivert mencatat delapan kemenangan dan enam kekalahan dari 20 pertandingan.
Masa Lalunya Dikerok
Sangat mungkin akan menjadi kepala pelatih Timnas Indonesia, masa lalu Patrick Kluivert pun mendapat sorotan netizen.
Patrick Kluivert diketahui sedang melakukan berbagai skandal selama masih aktif dalam bermain atau setelah pensiun.
Salah satu skandal yang menggemparkan adalah pemerasan terhadap Kluivert karena utang judinya beberapa tahun silam.
Pada 2017, koran Belanda, De Volkskrant melaporkan bahwa Patrick Kluivert dikancut geng karena utang judi yang sangat besar.
Utang bunga judi Kluivert pada saat itu diduga telah mencapai lebih dari satu juta euro.
Patrick Kluivert dikabarkan sering berjudi saat melatih Jong Twente.
Walaupun tidak melanggar hukum, Kluivert disebut terus kalah hingga terpaksa membayar utang.
Patrick Kluivert juga didakwa terlibat dalam penyesuaian skor dalam kasus tersebut.
Diancam Geng Kriminal
Dikabarkan di The Sun, Patrick Kluivert bahkan diganggu oleh geng kriminal karena melepas utang judi sekitar £900.000 (sekitar Rp 15 miyar) karena bertaruh untuk kemenangan Tim FC Twente .
Ketika itu, mantan pemain Ajax, Barcelona, dan Newcastle ini menjabat sebagai direktur olahraga pada Paris Saint-Germain.
Media De Volkskrant melaporkan bahwa Kluivert terlibat dengan sekelompok penjahat saat ia melatih FC Twente pada tahun 2011 hingga 2012.
Taruhan besar yang dilakukan Patrick Kluivert menyebabkan utangnya mencapai lebih dari £900.000.
Berdasarkan laporan, mantan pemain internasional Belanda tersebut dikatakan telah bertaruh pada pertandingan antara tim utama Twente. Ini adalah momentum yang memicu tindakan pemerasan.
Diceritakan bahwa geng tersebut memberikan tekanan "besar" kepada Patrick Kluivert agar membayar utangnya.
Namun laporan tersebut mengklarifikasi bahwa tidak ada bukti bahwa Patrick Kluivert terlibat dalam pengaturan hasil pertandingan atau aktivitas taruhan ilegal.
Dan memang tindakannya tidak dianggap ilegal pada saat itu.
Pengacara Kluivert, Gerard Sprong, telah mengeluarkan pernyataan penjelasan kepada kebolak-balikan, bahwa kliennya, Kluivert, tidak pernah terlibat dalam kejahatan yang melibatkan penawaran uang untuk memanipulasi hasil pertandingan sepak bola, dan bahwa ia adalah korban yang benar di dalam kasus ini.
Dan memperhatikan hal tersebut, Patrick Kluivert kemudian ditanya "hanya sebagai saksi".
Diketahui ismi Ibrahim Böhming struggles dengan ketegangan hingga tahun 2014 dan cerita ini muncul menyusul penangkapan empat anggota kelompok membuatnya teruslash.
Direktur PSG pada masa itu belum berbicara mengenai kasus ini lebih lanjut.
Gabung dalam percakapan