Pagar Misterius Sepanjang 30,16 Km di Laut Tangerang Seperti Labirin
Pagar misterius sepanjang 30,16 kilometer yang membentang dari Desa Muncung sampai Desa Pakuhaji di Kabupaten Tangerang, Banten, dipasang berlapis-lapis.
Temuan ini didasarkan pada hasil pengecekan langsung oleh MUI Banten pada 5 Desember 2024.
Menggunakan telepon pada Rabu (8 Januari 2025).
Fadli menyatakan bahwa pagar itu memiliki pintu tiap 400 meter yang dapat dilalui oleh perahu, dan di dalamnya akan ditemukan pagar lapisan selanjutnya.
"Pagar itu merupakan seperti labirin," katanya.
Menurut sumber yang ditemukan, pagar ini dipasang oleh masyarakat sekitar enam bulan yang lalu yang mendapatkan bayaran sebesar Rp 100.000 per orang.
Namun, identitas pihak yang memerintahkan untuk mengapit pagar tersebut belum terungkap.
Seseorang yang belum teridentifikasi tersebut meminta masyarakat mengumpulkan diri dan menyerahkan uang Rp100.000 per orang pada malam hari. Namun,_RenderNama yang memberi perintah masih belum diketahui.
Fadli menegaskan bahwa keberadaan pagar ini mengganggu aktivitas warga, terutama nelayan, dan berpeluang merugikan mereka.
"Tidak sesuai dengan prinsip bahwa laut itu terbuka, tidak boleh tertutup. Padahal, DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan Banten) telah menyatakan bahwa tidak berizin," katanya.
Dalam upaya lanjutan hasil penemuan sebelumnya, Komisi Ombudsman RI melaksanakan sondoalan independen khas.
Fadli mengungkapkan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung dengan memanggil beberapa pihak terkait, termasuk Dinas Kelautan dan Perikanan Banten.
"Saya akan menghubungi (Kepala DKP Banten). Kami masih mengidentifikasi pihak-pihak mana saja yang akan kami hubungi," katanya.
Berbahan dasar bambu
Dikabarkan, pagar sepanjang 30,16 km meluas di laut daerah Kabupaten Tangerang, Banten. Pagar tersebut membentang dari Desa Muncung hingga Desa Pakuhaji di wilayah perairan Kabupaten Tangerang, Banten.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, Eli Susiyanti, mengatakan struktur pagar laut terbuat dari bambu atau seru-asam tersebut memiliki ketinggian rata-rata 6 meter.
Di atasnya dipasang atap anyaman bambu, serta paranet, serta diberikan pemberat berupa karung berisi pasir.
"Selain itu di dalam area pagar laut ada yang sudah dibuat kotak-kotak yang bentuknya lebih sederhana dari pagar laut itu sendiri," katanya, dikutip dari Antara.
Gabung dalam percakapan