Gebrakan Gibran: Bikin Lapor Mas Wapres, Malah Banyak Laporan Iseng

JAKARTA--Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meluncurkan inisiatif untuk menampung aspirasi masyarakat melalui program Lapor Mas Wapres, yang secara resmi buka mulai 11 November 2022.
Mereformulasikan optimisme tersebut melalui program tersebut pemerintah bisa lebih tanggap (responsif) saat menangani pelaporan dan aduan dari semua warga di Indonesia.
Pasalnya, tidak sedikit masyarakat yang membuat laporan namun tidak ditindaklanjuti oleh lembaga maupun kementerian, sehingga dibuatlah program Lapor Mas Wapres.
Aksi ini, yang merupakan bagian dari iniciatif 'Public Feedback' saya, akan memungkinkan setiap warga negara Indonesia mengakses dan memberikan umpan balik terbuka dan transparan mengenai berbagai topik, .
Masyarakat pun bisa melaporkan seluruh keluhan mereka baik secara langsung mendatangi kantor Wakil Presiden yang berlokasi di Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat, maupun melaporkan secara daring, meskipun per hari hanya boleh kiriman 60 laporan saja.
:
Tapi apa adanya, fasilitas layanan yang memangkas birokrasi itu banyak digunakan masyarakat untuk membuat laporan aneh-aneh. Salah satu yang menarik adalah laporan tentang kebohongan Presiden Jokowi yang berjanji ingin memberikan sapi ke warga Bekasi atas nama Astinah Septiani (42) jika Covid-19 sudah hilang dari Indonesia.
ke Media Sosial Wapres secara daring yang dibuka mulai pukul 08.00 WIB-14.00 WIB.
:
Sejak dukuh dibuka 4 hari lalu, tanggal 11 November 2024, jumlah pengaduan yang diterima oleh Lapor Mas Wapres ada sebanyak 296 laporan dari masyarakat.
Berikut adalah rincian penerimaan aduan pada Lapor Mas Wapres: Hari pertama, ada 62 keluhan yang diterima, hari kedua ada 87 keluhan, hari ketiga ada 81 keluhan, dan hari keempat ada 60 keluhan.
Istana Mengapresiasi
Guru Besar di Kantor Komunikasi Kepresidenan, Prita Laura menyatakan bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi terhadap Program Lapor Mas Wapres tersebut.
Dia menjelaskan Program Lapor Mas Wapres ini adalah upaya dari pemerintah untuk memaksimalkan kinerja aparatur negara di seluruh Indonesia.
"Jadi ini bagaimana penyelenggara negara bisa mengelola pengaduan dari masyarakat secara sederhana, cepat, tuntas dan juga terkoordinasi dengan baik," tutur Prita di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (14/11/2024)
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memastikan program 'Lapor Mas Wapres' dan Lapor.go.id tidak tumpang tindih.
"Jadi ini memperkuat, bukan menggantikan dan semua yang dicatat di sini, itu pun juga tercatat secara otomatis di input otomatis di lapor.go.id," katanya di Kantor Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (19/11).
Program Penjabaran Masalah Kepada Wakil Presiden itu tidak hanya mendapatkan pujian, namun juga kritik. Salah satunya datang dari Pendiri Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Lembaga Kedai Kopi) Hendri Satrio yang menilai bahwa gebrakan dari orang kedua di Indonesia itu cuma sebagai program pencitraan.
Apa lagi, Hendri juga berpendapat bahwa tidak ada ketegasan bagaimana hasil pengaduan akan diwujudkan secara eksplisit di lapangan. Maka dari itu, dia berpendapat bahwa Program ini sebaiknya dia dstukan Kepala Daerah
"Mereka mengatakan program ini bagus, tetapi level Kepala Daerahnya harus diturunkan ke Bupati/Walikota. Mungkin Gibran masih mengalami nostalgia sebagai Walikota, padahal tanggapannya tidak bisa sekecil ini,” ujarnya.
Gabung dalam percakapan