Diremehkan Bisa Apa di Liga Inggris, Begini Jawaban Keren Striker Timnas Indonesia Ole Romeny

KMI NEWSKiper Timnas Indonesia U-23, Ole Romeny membantah kekhawatiran Media Inggris sebelumnya.
Oleh Romeny akhirnya debut bersama Oxford United dalam lanjutan.fiturnya dari Liga Champion Divisi Inggris di musim 2024-2025 pada Minggu (26/1/2025).
Pada menit ke-79, Ole Romeny hampir membuat umat Stadion Britania menangis, jiala aksinya berhasil mencetak gol tunggal dalam pertandingan tersebut.
Berawal dari kesalahan kiper Stoke City, Viktor Johansson yang gagal menguasai bola dan akhirnya dapat direbut Ole Romeny.
Pemain berusia 24 tahun itu melakukan tendangan kaki kanan dari sudut sempit ketika gawang Stoke City kosong, namun bola mengenai mistar.
Jika itu menjadi gol, Romeny bisa menjadi pahlawan Oxford United, namun pertandingan menghabiskan dua gol tersebut tanpa ada yang mencoreng.
Setelah pertandingan, media lokal Oxford, Oxfordmail.co.uk menyatakan bahwa Ole Romeny saat ini mencoba menunjukkan kepercayaan diri kepada para penggemar Oxford United.
VCA menunjukkan apa yang bisa mereka ucapkan di Inggris, setelah datang dari Utrecht FC dengan biaya yang menggiurkan.
"Ole Romeny berharap dapat menunjukkan kepada penggemar Oxford United apa yang dapat dilakukan olehnya," tulis Oxfordmai.co.uk.
Penyerang kelahiran Belanda berusia 24 tahun itu bergabung dengan United dengan biaya yang secara luas dipahami sebagai rekor klub transfer dari FC Utrecht.
Keraguan publik Oxford sebenarnya dijawab oleh calon striker Timnas Indonesia itu sendiri yang dalam proses naturalisasi.
Dengan begitu percaya diri, Ole Romeny menjelaskan cara kerjanya di lapangan, tidak hanya menunggu momen.
Akan tetapi ia juga berusaha membuat momen dengan keahlian bermain yang dimilikinya, ia mengaku bukan tipe penyerang yang menunggu umpan.
Namun ia memanfaatkan peluang bersama pemain sayap dan pemain nomor 10 di dalam tim, begitulah caranya bekerja di atas lapangan.
"Saya adalah pemain yang suka bermain dengan bola, tetapi yang paling penting, saya ingin mencetak gol, mencapai kotak penalti, membuat perbedaan, dan menjadi pemain penting bagi tim," kata Romeny.
Saya suka menguasai bola dan membawa aliran kreatifitas. Tanpa bola, saya suka masuk ke dalam ruang dan menjadi pemain berbahaya.
"Preferensi saya selalu pada segitiga antara sayap kiri, striker, dan pemain nomor 10. Saya suka berada di area tersebut," kata dia.
Lebih lanjut, Romeny menjelaskan pengalamannya bermain di FC Utrecht, tempatnya lebih sering dimainkan sebagai penyerang sayap.
Menurut Romeny, itulah bukan fungsinya yang ideal, meskipun ia mengakui sanggup bermain sebagai sayap kanan dan mengembangkan penetrasi ke kotak penalti.
Ia mengaku bisa diposisikan di empat posisi berbeda dan siap digunakan kapan saja oleh pelatih dalam posisi mana pun.
"Pada umumnya, saya selalu menghabiskan waktu di sayap kiri," kata Ole Romeny sekali lagi.
Itu bukan ini posisi saya yang ideal, namun saya juga dapat memainkan di pihak kanan dan masuk ke kotak pensil, serta menjadi berbahaya.
Aku bisa bermain empat posisi, tapi aku lebih suka bermain di posisi segitiga di sayap kiri, tengah, dan pemain penyerang.
"Dimana pun pelatih membutuhkan saya, saya akan ada," tambahnya.
Terakhir, Romeny mengatakan bahwa Divisi Championship adalah kompetisi yang bagus dan banyakinteraksi dari pecinta sepak bola di seluruh dunia.
Karakter atmosfer di Liga Inggris kasta dua membuatnya sangat menantang, tersinggung, untuk mencapai tingkat ini.
Kejuaraan ini adalah kompetisi yang baik, dengan latar belakangnya, dan semua orang di seluruh dunia tahu tentangnya.
"Ada tim-tim hebat dan stadion-stadion hebat, dan atmosfernya memukau sekali," katanya.
Gabung dalam percakapan