Bagaimana Cara Beli Saham? Ini Panduannya!

Saham adalah instrumen investasi yang membuktikan kepemilikan orang atas nilai sebuah perusahaan atau modal yang dimasukkan dalam perusahaan tersebut. Dengan memiliki saham, seorang investor memiliki hak untuk mendapatkan bagian dari laba, sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya. Namun, perlu diketahui bahwa saham termasuk dalam investasi dengan tingkat resiko tinggi (high risk, high return). Oleh karena itu, pemahaman yang matang diperlukan, terutama bagi mereka yang baru memulai.

Di era digital saat ini, membeli saham semakin mudah dengan kehadiran beberapa platform online. Tidak ada batasan tertentu untuk siapa yang bisa berinvestasi di saham. Siapa saja dapat memulainya jika memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk). Berikut adalah langkah-langkah aman dan efektif untuk membeli saham, khususnya bagi pemula:

1. Pilih Perusahaan Sekuritas yang Dapat Dipercaya

Langkah pertama untuk memulai investasi saham adalah memilih lembaga sekuritas. Lembaga sekuritas berfungsi sebagai perantara jual beli saham serta membantu proses pembukaan rekening saham pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebelum memilih, pastikan perusahaan sekuritas yang dipilih telah terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah:

Legalitas dan reputasi perusahaan.

Biaya transaksi (biaya komisioner)

Ketersediaan bantuan pelanggan dan dukungan teknis.

Fitur aplikasi perdagangan yang mudah dioperasikan.

Hingga Oktober 2022, ada 122 perusahaan sekuritas yang terdaftar di OJK. Anda bisa memeriksa daftar ini melalui situs resmi BEI atau OJK. Pilih perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

2. Buka Rekening Dana Nasabah (RDN)

Rekening Dana Nasabah (RDN) adalah rekening spesial untuk melakukan transaksi melelang saham atau saham pada pasar modal. Pengelolaan pembukaan RDN dilakukan terlebih dahulu oleh lembaga perbankan atau perusahaan sekuritas yang Anda pilih. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Siapkan dokumen seperti KTP (kartu tanda penduduk) dan NPWP (nomor pokok wajib pajak) (untuk warga negara Indonesia) atau KITAS (KITA, atau paspor (untuk warga negara asing).

Siapkan foto halaman depan buku tabungan.

Lakukan registrasi sebagaimana petunjuk dari perusahaan investasi.

Pastikan harus memastikan bank tempat pembukaan RDN sudah diawasi oleh OJK. Setelah pengisian formulir sudah selesai, kamu akan diminta untuk menyetorkan deposito awal. Jumlah setoran awal bervariasi, mulai dari Rp100.000 hingga Rp10 juta, tergantung kebijakan dari masing-masing perusahaan asuransi. Beberapa platform, seperti Stockbit, bahkan tidak menetapkan minimum deposit.

3. Lakukan Deposit ke Rakte Dompetti Nasional

Setelah Rekening Berinvestasi Negara (RDN) aktif, langkah berikutnya adalah melakukan saldo deposit. Saldo deposit ini akan digunakan untuk membeli saham. Jumlah deposit tergantung pada harga saham yang ingin kamu beli. Misalnya:

Jika kamu ingin membeli saham perusahaan ABCD dengan harga Rp1.000 per lembar, dan aturan minimal pembelian satu lot yang harus ditempuh adalah 100 lembar, maka total yang dibutuhkan adalah Rp1.000 x 100 = Rp100.000.

Jangan lupa untuk memperhitungkan biaya broker, yang beragam antara 0,1% hingga 0,35% per transaksi, tergantung pada perusahaan sekuritas.

Pastikan Anda memiliki uang yang cukup di Rekening Demat Anda untuk membeli saham yang Anda inginkan beserta biaya transaksi.

4. Berbelanja Saham Melaui Aplikasi Berdagang

Setelah setoran berhasil, kamu akan mendapatkan akses ke aplikasi perdagangan saham. Melalui aplikasi ini, kamu bisa melakukan berbagai transaksi saham, seperti membeli, menjual, atau memantau harga saham.

Berikut tips membeli saham:

Pilih saham yang sesuai dengan analisis dengan cara memilih saham blue chip, yaitu saham dari perusahaan besar dan stabil yang memiliki reputasi baik.

Perhatikan dasar-dasar perusahaan: Amati kinerja keuangan, potensi bisnis, serta manajemen perusahaan.

Gunakan strategi investasi: Mulailah dengan jumlah kecil untuk mengurangi risiko, kemudian tambah secara bertahap setelah memahami gedung pasar.

5. Pantau Pergerakan Pasar secara Teratur

Setelah membeli saham pertama, penting untuk mengawasi kinerja pasar secara teratur. Harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, dan kinerja perusahaan. Dengan mengawasi pasar, kamu dapat:

Mengetahui apa waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham.

Mengerti tren pasar dan mengevaluasi potensi bahaya.

Kamu bisa menggunakan aplikasi perdagangan, media sosial, atau situs berita terpercaya untuk mendapatkan informasi terbaru tentang saham yang kamu miliki.

Perdalam Pengetahuan Investasi Saham

Penting untuk diingat bahwa investasi saham bukan hanya tentang membeli dan menjual, melainkan juga tentang membangun portofolio yang kokoh dan berkelanjutan. Berikut beberapa strategi untuk meningkatkan pengetahuan Anda:

Ikuti seminar atau pelatihan mengenai saham.

Selidiki analisis dan laporan tentang strategi investasi.

Berpartisipasilah dalam komunitas investor untuk menyebarkan pengetahuan dan mempelajari dari orang lain.

Membeli saham memang tampak menantang bagi pemula, tetapi dengan langkah-langkah yang benar, kamu bisa memulai investasi dengan aman. Pilihlah perusahaan sekuritas terpercaya, bukalah RDN, lakukan deposit, dan mulailah bertransaksi melalui aplikasi trading. Jangan lupa untuk terus memantau pergerakan pasar dan belajar tentang investasi saham.

Untuk mempermudah langkah awalmu, kamu bisa mendaftar di platform seperti Stockbit. Proses pendaftarannya cepat, 100% online, dan tanpa minimum deposit. Mulailah menginvestasikan sahammu dari sekarang dan nikmati keuntungannya yang panjang!