Joko Sableng: Wasiat Darah Di Bukit Toyongga

Joko Sableng: Wasiat Darah Di Bukit Toyongga

Joko Sableng: Wasiat Darah Di Bukit Toyongga
PANGLIMA Muda Lie bergerak mendekati Baginda Ku Nang. Mulutnya membuka hendak berbisik. Namun mendadak si Panglima kancingkan mulutnya lagi. Se-pasang matanya mendelik. "Aneh... Meski samar-samar, aku baru saja masih bisa melihat gerakan sosoknya. Tapi sekarang aku ti-dak melihat lagi!" Panglima Muda Lie membatin de-ngan mata terus memperhatikan ke bawah. Dia belum berani mengatakan apa yang dilihatnya pada Baginda Ku Nang. Dia khawatir sosok yang baru saja kelihatan masih terlindungi beberapa jajaran pohon yang banyak bertebaran di sekitar kaki bukit. Namun begitu ditunggu agak lama dan ternyata matanya memang tidak lagi melihat sosok orang, dia beranikan diri buka mulut berbisik.

Buku Lainnya


Komentar :