PUDJI’S INFO.PADANG-Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi mengenai Satuan Lahan Asal Proses Denudasional (D)
Pengertian Denudasional
Denudasi berasal dari kata dasar “NUDE” yang berarti telanjang, sehingga Denudasi berarti proses penelanjangan permukaan bumi. Denudasional adalah suatu bentuk lahan yang terjadi akibat proses – proses pelapukan, erosi, gerak masa batuan (mass wasting) dan proses pengendapan yang terjadi karena agradasi atau degradasi.
Ciri-Ciri bentuk Lahan Asal Proses Denudasional
- Relief sangat jelas: lembah, lereng, pola aliran sungai.
- Tidak ada gejala struktural, batuan massif, dep/strike tertutup.
- Dapat dibedakan dengan jelas terhadap bentuk lain.
- Relief lokal, pola aliran dan kerapatan aliran menjadi dasar utama untuk merinci satuan bentuk lahan.
- Litologi menjadi dasar pembeda kedua untuk merinci satuan bentuk lahan. Litologi terasosiasi dengan bukit, kerapatan aliran,dan tipe proses.
Proses Terbentuknya Lahan Asal Proses Denudasional
Pelapukan
pelapukan adalah proses yang berhubungan dengan perubahan sifat (fisis dan kimia) batuan di permukaan bumi oleh pengaruh cuaca. Secara umum, pelapukan diartikan sebagai proses hancurnya massa batuan oleh tenaga Eksogen.
Gerakan massa batuan (mass wasting)
Yaitu perpindahan atau gerakan massa batuan atau tanah yang ada di lereng oleh pengaruh gaya berat atau gravitasi atau kejenuhan massa air.
Erosi
Erosi adalah suatu proses geomorfologi, yaitu proses pelepasan dan terangkutnya material bumi oleh tenaga geomorfologis baik kekuatan air, angin, gletser atau gravitasi
Satuan Bentuk Lahan Asal Proses Denudasional (D)
- ¨ D1 Perbukitan terkikis
- ¨ D2 Peguungan terkikis
- ¨ D3 Bukit sisa
- ¨ D4 Bukit terisolasi
- ¨ D5 Dataran nyaris
- ¨ D6 Lereng kaki
- ¨ D7 Pedimen
- ¨ D8 Peidmonts
- ¨ D9 Gawir
- ¨ D10 Kipas rombakan lereng
- ¨ D11 Daerah dengan gerak masa batuan kuat
- D12 Lahan rusak
1.Perbukitan terkikis
Mempunyai topografi berbukit dan bergelombang dengan lereng berkisaran antara 15>55%
Contohnya : pulau berhala hampir 72,54%merupakan perbukitan dengan luas 38,19 HA dan daerah lainnya yaitu jawa,kupang,NTT dan bandung.
2.Pegunungan terkikis
Mempunyai topografi bergunung dengan lerengsangat curam,mempunyai lembah yang dalam,berdinding terjal berbentuk V. biasanya dapat di temukan di daerah venezuela,brazil dan guyana.
3.Bukit sisa
Apabila bagian dinding pegunungan/perbukitan mundur akibat proses denudasi dan lereng kaki bertambah lebar secara terus menurus akan meninggalkan bentuk sisa dengan lereng dinding yang curam.terdapat didaerah israel,Nivaki,mozambique.
4.Bukit terisolasi
Bukit berukuran 350x150 meter ini tampak terisolir diantara dataran disisi utara dan selatan.di lokasi ini terdapat batu gamping dengan fosil berupa foraminifera,ganggang merah dan ganggang hijau
Terdapat di daerah karang sambung ,kabupaten kebumen,jawa tengah
6.Dataran nyaris
Proses denudasional yang berkerja pada pegunungan secara terus menerus ,maka permukaan lahan pada daerah tersebut namun ketinggiannya dan membentuk permukaan yang hampir datar.
Contohnya : letusan gunung merbabu tahun1968 yang membentuk kawah.
7.Pedimen
Permukaan Transportasi asal Proses denudasional
8.Peidmonts
Tebing yang rendah sampai cukup bergelombang ke topografi landai dikaki bukit dan dataran hingga pegunungan.
9.Gawir
Gawir adalah dinding terjal (kerapkali di sebabkan oleh pergeseran)
10.Kipas rombakan lereng
Mempunyai topografi berbentuk jerucut atau kipas dengan lereng curam (350).
11.Daerah dengan masa gerak batuan kuat
Gerak masa batuan dapat diartikan sebagai perpindahan material batuan di permukaan bumi akibat gaya grafitasi yang di miliki bumi.cirinya yaitu tidak rata dan tebing landai.
12.Lahan rusak
Daerah topografi lereng curam hingga sangat curam dan terkikis sangat kuat senggga mempunyai bentuk lembah-lembah yang dalam dan berdinding curam.
0 $type={blogger}: